Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tradisi Gasdeso Sebagai Ungkapan Syukur Masyarakat Blora

Pada bulan Selo dalam kalender Jawa atau satu bulan setelah Syawal dalam kalender Hijriyah merupakan waktu pelaksanaan tradisi gasdeso” atau sedekah bumi di pedesaan yang ada di Kabupaten Blora. Selama satu bulan ini, masing-masing desa menggelar tradisi gasdeso.

Beragam hasil bumi mulai sayuran, buah-buahan hingga sego bumbu (nasi urapan) yang dibungkus daun jati. Biasanya jelang tengah hari, ancak gunungan dari masing-masing RT dikumpulkan di halaman Kantor Desa dan selanjutnya dikirab menyusuri jalan raya menuju Pasar Desa tempat dilaksanakannya tradisi gasdeso. Ini seperti khasnya Budaya Jawa.

Setibanya di halaman Pasar Desa Bogorejo, seluruh ancak gunungan diturunkan di dekat Pohon Bogo yang dipercaya sebagai cikal bakal nama Desa Bogorejo. Disinilah seluruh ancak gunungan yang berisi beragam hasil bumi dan makanan dibagi kepada seluruh masyarakat yang hadir.

Tradisi gasdeso ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan sebagai rasa syukur kepada Sang Pencipta yang telah memberikan kesuburan tanah, rejeki dan kesehatan kepada seluruh warga. Rasa syukur itu diwujudkan dengan sedekah hasil bumi dan makanan yang disusun dalam ancak tadi dan dibagikan di dekat pohon Bogo yang ada di depan Pasar Bogorejo. Selain rasa syukur, tradisi ini juga mencerminkan kerukunan dan gotong royong yang kuat di pedesaan.

Selain kirab ancak gunungan dan iringan Seni Barongan, tradisi gasdeso ini juga dimeriahkan dengan pentas wayang kulit yang juga dihelat di halaman Pasar sebagai pusat ekonomi masyarakat desa.

Pembagian berikut yg dinanti-nantikan oleh beberapa ribu masyarakat. Tidak sekedar masyarakat Desa Bogorejo, masyarakat dari beragam desa kurang lebih ikut serta masuk buat mengambil sisi dalam kebiasaan ini. Gak sabar mendapatkan giliran ambil isi ancak gunungan, masyarakat lantas langsung berebutan bersama-sama.

Kendati rebutan serta berdesak-desakan, tak ada gesekan yg berbuntut pertikaian. Seluruhnya terjadi dengan aman serta sama-sama menghargai.

Desa yg ada di jalan khusus penghubung Jepon-Jatirogo, juga sekaligus pusat pemerintahan Kecamatan Bogorejo ini adalah penghasil bawang merah teratas di Kabupaten Blora. Untuk memperjelas identitasnya jadi penghasil bawang merah, di muka Pasar Bogorejo sejak mulai beberapa puluh tahun yang lalu dibuat Tugu Bawang Merah.