Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gempa Majene: 8 Korban Jiwa, 637 Luka, 15000 Mengungsi

Gempa berkekuatan 6,2 Magnitudo melanda Kabupaten Majene yang terjadi baru-baru ini menelan 8 korban jiwa, 637 orang luka-luka, dan 15000 orang diketahui mengungsi. Hal itu diterangkan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati saat melaporkan update korban dan kerusakan akibat gempa yang berpusat di Majene, Sulawesi Barat.

"Korban Jiwa di Kabupaten Majene 8 orang meninggal dunia, 637 orang luka-luka dan 15.000 orang mengungsi", ungkap Raditya dalam keterangannya pada Jumat (15/1/2021).

Dalam keterangannya, saat ini telah tersedia 10 titik pengungsian di Kabupaten Majene. Adapun lokasi pengungsian berada di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda, dan Kecamatan Sendana.

Sementara itu, masih dalam keterangan Raditya, kerugian materil di Gempa Kabupaten Mamuju, BNPB telah melaporkan beberapa gedung yang roboh: yaitu Hotel Maleo, Kantor Gubernur Sulbar, Rumah Warga rusak, RSUD Mamuju, satu unit minimarket, serta laporan adanya jaringan listrik padam dan komunikasi Selular terputus-putus dan tidak stabil.

Selanjutnya dikutip dari merdeka.com, di Kabupaten Majene, dilaporkan terjadi longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), 300 unit rumah rusak, satu puskesmas roboh, Kantor Danramil Malunda roboh, jaringan listrik padam dan komunikasi Selular terputus-putus/tidak stabil.

"Adapun kebutuhan mendesak seperti sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, terpal, alat berat, alat komunikasi, makanan pokok siap saji, masker, obat-obatan dan vitamin", tutupnya.